Senin, November 21, 2022

BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

Sekolah merupakan salah satuinstitusi / tempat untuk pembentukan karakter seseorang murid. Pendidikan karakter atau pembiasaan budaya postif di sekolah dapat dilakukan dengan hal pembiasan dan dimulai dari hal yang sederhana seperti menjaga kebersihan, menjaga kerapian, sopan dan santun. Seorang Pelajar Indonesia harus dapat membiasakan budaya positif terutama nilai profil pelajar pancasila dan penguatan pendidikan karekter yang dicanangkan oleh pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan. Dalam menerapakan program tersebut sekolah sangat perlu membuat Panduan dalam pelaksanaan program pendidikan karakter di sekolah.

Sebagai seorang pelajar Indonesia yang merupakan pelajar yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; senantiasa berpikir dan bersikap terbuka terhadap kemajemukan dan perbedaan, serta secara aktif berkontribusi pada peningkatan kualitas kehidupan manusia sebagai bagian dari warga Indonesia dan dunia; merupakan pelajar yang mandiri. Terciptanya pendidikan karakter yang bertujuan bukan hanya mendorong murid untuk sukses secara moral maupun akademik di lingkungan sekolah, tetapi juga untuk menumbuhkan moral yang baik pada diri murid ketika sudah terlibat di dalam masyarakat.

Panduan dalam pelaksanaan program pendidikan karakter di sekolah agar program yang dibentuk dapat berjalan dengan efektif menurut Character Education Partnership (2010) yaitu: 1). Nilai inti (Core values) yang disusun didefinisikan, dilaksanakan, dan tertanam dalam budaya sekolah; 2). Karakter harus secara komprehensif menggambarkan cara berpikir, merasa, dan berperilaku; 3). Sekolah menggunakan pendekatan yang komprehensif dan proaktif untuk mengembangkan karakter; 4). Sekolah harus menjadi komunitas yang menunjukkan rasa peduli; 5). Untuk mengembangkan karakter, murid membutuhkan kesempatan agar dapat berperilaku baik secara moral; 6). Melibatkan seluruh staf sekolah; 7). Memerlukan kepemimpinan positif (positive leadership) dari staf sekolah dan murid; 8). Melibatkan orang tua dan komunitas sekolah lainnya; 9). Menilai hasil pendidikan karakter dan melakukan improvisasi secara berkala.

Sebagai pendidik, kita diberikan tugas untuk dapat membentuk calon-calon penerus bangsa yang memiliki karakter jujur, berkeadilan, bertanggung jawab, peduli dan saling menghormati karena membangun karakteristik seseorang bukanlah hal yang mudah, bahkan sangat sulit akan tetapi semuanya itu akan terwujud jika dilakukan dengan bersama.


Pendidikan Guru penggerak Angkatan 6 pada saat ini, sudah memasuki pada modul ke-3 di bulan Februari 2023 sampai pada tugas 3.1.a.8 Koneksi ...